
Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, SH dan Deinas Geley, S.Sos, M.Si - Doc. Pemprov Papua Tengah
Nabire – Provinsi Papua Tengah genap berusia tiga tahun hari ini pada Jumat, 25 Juli 2025. Meski masih muda, sejumlah langkah nyata dalam membangun fondasi daerah telah dicapai oleh Gubernur Meki Nawipa, SH dan Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos,, M.Si. Pemerintahan dan kelembagaan mulai stabil, infrastruktur dasar mulai dibangun, pelayanan publik mulai terasa kehadirannya, partisipasi masyarakat mulai tumbuh.
Provinsi Papua Tengah resmi ditetapkan pada tanggal 25 Juli 2022, berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, bersama dengan Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Selatan. Ini bukan hanya pencapaian administratif, tetapi bukti nyata komitmen negara dalam menjawab aspirasi Orang Asli Papua, untuk menghadirkan pelayanan yang lebih dekat, cepat, dan tepat.
Di hadapan Forkopimda, Ketua MRP Papua Tengah, Agustinus Anggaibak, S.M, Ketua DPR Provinsi Papua Tengah, Delius Tabuni, anggota BPP Perwakilan Papua Tengah, Irjen Pol (Purn) Drs Petrus Waine, SH, M.Hum, Danrem 173/Praja Vira Braja, Brigjen TNI Frits Wilem Richard Pelamonia, Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K, Kabinda Provinsi Papua Tengah, Kolonel Totok Nurcahyanto, Komandan Lanal Nabire, Letkol Laut (P) Dwi Prasetyo, S.H., M.Tr.Opsla. Sejumlah kepala daerah, di antaranya Bupati Nabire, Mesak Magai, Bupati Deiyai, Melkianus Mote, Bupati Puncak, Elvis Tabuni, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, Wakil Bupati Mimika, Yohanes Kemong bersama pimpinan OPD di lingkup Papua Tengah, dan masyarakat yang hadir dalam perayaan hari jadi ke-3 Papua Tengah di kompleks Kantor Gubernur Bandara Lama Nabire, Gubernur Meki Nawipa, SH mengungkapkan rasa syukurnya atas perubahan-perubahan besar yang telah dirasakan masyarakat setelah Papua Tengah menjadi provinsi defenitif.
Sebagai gubernur pertama DOB ini, Meki Nawipa mengatakan pemekaran yang dilakukan dengan harapan pembangunan yang lebih merata, penguatan identitas dan budaya lokal, serta kesejahteraan rakyat di tanah ini, mulai terwujud di masa kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos,M.Si.
“Tema yang kita usung tahun ini: “Ko Harus Sehat, Rakyat Sehat, UMKM Tangguh, Papua Tengah Terang”, merupakan narasi besar dari arah pembangunan Provinsi Papua Tengah ke depan,” kata Meki Nawipa.
Ko Harus Sehat
Program Ko Harus Sehat, kata Meki, merupakan seruan moral dan ajakan kolektif kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kesehatan sebagai pondasi utama kehidupan.
“Program KO SEHAT, yang kita luncurkan hari ini, kita ingin menjamin bahwa setiap warga Papua Tengah, khususnya OAP, memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar, edukasi gizi, pencegahan stunting, dan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Rakyat Sehat
RAKYAT SEHAT, kata Gubernur Meki, karena hanya dengan rakyat yang sehat secara jasmani dan rohani, kita mampu membangun daerah ini secara berkelanjutan.
UMKM Tangguh
UMKM TANGGUH, lanjutnya, adalah penegasan bahwa tulang punggung ekonomi Papua Tengah ada di sektor ekonomi rakyat. Pemerintah mendorong pelaku usaha kecil naik kelas dengan membantu dari sisi pembiayaan, pelatihan, hingga pemasaran.
Papua Tengah Terang
Sementara PAPUA TENGAH TERANG merupakan cita-cita untuk menjadikan Papua Tengah terang secara fisik melalui infrastruktur dan listrik, juga terang secara sosial: birokrasi yang bersih, pemerintahan yang transparan, pelayanan yang adil, serta masyarakat yang terdidik dan tercerahkan.
Gubernur Meki juga memaparkan sejumlah pencapaian. Di antaranya, masyarakat dilatih dan didukung dalam pengembangan UMKM, pemberian bantuan dan modal usaha serta pengesahan lembaga koperasi yang ada di Papua Tengah. Penyelesaian masalah/konflik secara langsung dengan harapan menjadikan Papua Tengah yang aman dan bermartabat.
Di bidang kesehatan, bantuan diberikan kepada masyarakat di pelosok, pemberian perhatian kepada masyarakat pengungsi akibat perang suku, dan pemberian 40.000 BPJS gratis bagi masyarakat Papua.
Tidak lupa juga, pemerintah membuat kegiatan gerakan hidup sehat bagi masyarakat Papua Tengah yang sudah dijalankan di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Nabire agar sama-sama menjalankan prinsip hidup sehat dan juga mendukung UMKM yang hadir dalam kegiatan CFD (Car Free Day).
“Kegiatan hari ini bukan sebagai perayaan semata. Ini adalah ruang edukasi, ruang kolaborasi, ruang apresiasi,” ujarnya.
Hari jadi ini menjadi ruang refleksi. Oleh karena itu, Meki mengajak seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali, untuk turut menjadi bagian dalam perjalanan membangun Papua Tengah. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. (*)