
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, SH berpelukan dengan seorang mama di Ilaga Puncak, nampak didampingi Wagub Deinas Geley, S.Sos, M.Si, Bupati Puncak Elvis Tabuni dan unsur forkopimda -- Foto: Humas Setda Provinsi Papua Tengah
PUNCAK – Dalam rangkaian kunjungan ke Kabupaten Puncak, Gubernur Provinsi Papua Tengah Meki Nawipa, SH berkesempatan memberikan bantuan kepada para pengungsi di Distrik Gome dan Sinak, Kabupaten Puncak. Pengungsian terjadi akibat dampak konflik bersenjata beberapa waktu lalu di wilayah itu.
Didampingi Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos, M.Si, Gubernur Meki menyerahkan bantuan tersebut berupa sembilan bahan pokok (sembako), sensor (gergaji mesin) dan terpal.
Pada Jumat, 8 Agustus 2025, bertempat di Distrik Gome, Meki Nawipa mengajak para pengungsi untuk pulang kampung. Sebab di kampung sendiri, kata Meki, para pengungsi bisa berkebun, berternak babi, beternak ayam, membangun rumah dan hidup normal kembali.
”Nanti anak-anak kecil ini, bapak ibu kasih ke saya, saya sekolahkah mereka. Suatu saat mereka akan menjadi tuan besar di tanah ini, jadi gubernur dan wakil gubernur suatu saat melanjutkan pekerjaan yang akan kita taruh hari ini. Jadi saya minta dengan hormat, bisa pulang ke kampung masing-masing kerja sama dengan Pemda,” ujar Meki Nawipa.
Gubernur Meki juga menegaskan, pihaknya akan membantu pengungsi untuk membangun kembali rumahnya.
”Nanti kita bantu sensor, bensin, belah kayu kita bantu bangun honai masing-masing, terutama rumah yang sudah terbakar. Kita bangun kembali. Setelah itu baru kita pikir anak-anak ini mereka pu sekolah, pendidikan, karena hanya orang sekolahlah yang akan bangun Ilaga ini ke depan,” katanya.
Bantuan Ke Distrik Sinak
Sementara itu, saat bertemu dengan para pengungsi di Distrik Sinak pada Sabtu, 9 Agustus 2025, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan terimah kasih kepada guru-guru yang masih setia mengajar anak-anak sekolah, para pendeta dan gembala yang masih setia dengan pelayanannya, serta TNI-Polri yang masih setia menjaga masyarakat.
Mantan pilot senior Papua ini berharap, para penggungsi dapat melakukan aktivitas seperti biasa lagi, kembali ke rumah masing-masing dan hidup normal. Apalagi, tak lama lagi bulan Desember sudah dekat.
“Desember ini sedikit lagi tiga bulan lagi. Kita tidak bisa Desember di tenda-tenda begini. Kita memuliakan (ibadah) Tuhan harus di kita punya rumah, di kita punya gereja. Jadi saya meminta, mari kita pulang dulu ke kampung masing-masing. Ada sensor, ada tenda, bisa belah kayu dan kami akan bantu bangun honai,” ujar Meki.
Gubernur Meki mengatakan, bantuan sensor yang diberikannya harus dapat digunakan memotong kayu untuk membangun kembali honai dan rumah yang rusak terbakar. Jika sudah mampu mengumpulkan sejumlah kayu yang ada, Pemerintah Provinsi Tengah akan membantu memberikan sejumlah dana untuk membangun rumah dan honai.
“Kita potong kayu, sensor, nanti bangun rumah, saya kasih uang dan kamu sendiri bangun rumah. Kita tidak boleh lama tinggal di pengungisan. Kita lama tinggal di sini itu banyak masalah” ujar Meki Nawipa.
Meki Nawipa mengajak untuk dukung semua program pemerintah. Dalam hal pembangunan jalan, pembukaan jalan baru, pembangunan kantor, pelayanan kesehatan dan pendidikan di sekolah-sekolah.
“Nanti sekolah-sekolah ini kita perbaiki, harus ada satu sekolah yang bagus di sini supaya semua anak sekolah di sini. Tidak ada cara lain untuk jadi besar, mau jadi gubernur, mau jadi bupati, mau jadi pilot, mau jadi hamba Tuhan, pendeta gembala, mau jadi camat, atau DPR, semua harus melalui sekolah,” katanya.