
NABIRE – Provinsi Papua Tengah Sebagai daerah otonom baru hasil pemekaran dari provinsi Papua pada tahun 2022, maka semua stakeholder sedang membangun pondasi sejarah. Masa depan Papua Tengah Terang sesuai dengan visi dan misi Gubernur Meki Nawipa, SH dan Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos, M.Si dapat ditentukan oleh arah kebijakan yang dirumuskan secara barengan saat ini.
Hal itu ditegaskan Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, SH pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Otonomi Khusus (Musrenbang Otsus) Tahun Anggaran 2026 Provinsi Papua yang diselenggarakan di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat, (8/8/2025).
“Oleh karena itu, Musrenbang Otsus yang kita susun bukan hanya dokumen teknokratis, melainkan kontrak moral antara pemerintah dan rakyat,” kata Gubernur Meki dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Pj Sekda Papua Tengah, dr. Silwanus A. Soemoele.
Visi pembangunan menuju Papua Tengah Terang, kata dia sudah sangat jelas yakni: “Mewujudkan Papua Tengah Emas: Adil, Berdaya Saing, Bermartabat, Harmonis, Maju, dan Berkelanjutan”.
Untuk mencapai visi besar ini, Pemerintah Provinsi Papua Tengah menetapkan enam program prioritas strategis, yaitu:
- Program Terang: Pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik dan air bersih yang menjangkau seluruh kampung.
- Transportasi yang Terkoneksi: Menghubungkan wilayah pedalaman dan pesisir, memperlancar mobilitas barang dan manusia.
- Edukasi untuk Semua dan Energi Terbarukan: Menjamin akses pendidikan berkualitas serta mendorong energi bersih yang ramah lingkungan.
- Rakyat Berdaya Beli & Lapangan Kerja Luas: Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan dan UMKM.
- Aman dan Bermartabat: Membangun sistem keamanan yang inklusif, berbasis kearifan lokal dan perlindungan HAM.
- Gerakan Hidup Sehat dan Nilai Kemanusiaan yang Bermartabat: Menjamin pelayanan kesehatan dasar yang merata dan berbudaya.
Tiga hal penting yang ditekankan hari ini:
- Musrenbang Otsus harus kontekstual, menjawab kebutuhan riil masyarakat Papua Tengah, memperhatikan wilayah adat, potensi lokal, dan warisan budaya.
- Dana Otsus adalah instrumen keadilan. Fokus kita bukan hanya pada distribusi anggaran, tetapi hasil nyata dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat, dan infrastruktur kampung.
- Sinergi antara provinsi dan kabupaten adalah mutlak. Jangan ada pembangunan yang berjalan sendiri-sendiri. Kita harus selaras, berkolaborasi, dan bekerja untuk hasil nyata.
“Saya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Bappenas atas pendampingan dan arah kebijakan nasional yang berpihak dan juga kepada Forkopimda Papua Tengah, atas peran aktif menjaga stabilitas dan harmoni sosial sebagai landasan utama Pembangunan,” katanya.
Ia mengajak kepada semua pihak jadikan forum Musrenbang tersebut sebagai ruang untuk menyatukan pandangan, memecahkan tantangan, dan memastikan pembangunan Papua Tengah bukan hanya maju di atas kertas, tetapi terasa nyata di hati dan kehidupan rakyat.
Kutipan bijak khas Papua Tengah; Jika kita jaga tanah ini dengan hati, maka tanah ini akan jaga kita dan anak cucu sampai nanti.”
“Maknanya yaitu bangun Papua Tengah dengan kasih dan keadilan, maka tanah ini akan menjadi berkat bagi generasi selanjutnya,” katanya. (*)